KESEHATAN AREAL HUTAN PASCA KEBAKARAN DI TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI, KUNINGAN, JAWA BARAT

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Arini Siti Intan Dewi
Erianto Indra Putra
Noor Farikhah Haneda

Abstrak

Kondisi hutan di Indonesia perlu mendapat perhatian lebih karena terus menerus mendapat gangguan, salah satunya adalah kebakaran. Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) merupakan kawasan hutan yang sering mengalami kebakaran sehingga perlu dilakukan upaya pengendalian kebakaran hutan guna meminimalisir dampak buruk dari kebakaran hutan. Salah satu kegiatan dalam upaya pengendalian kebakaran hutan adalah penanganan pasca kebakaran dengan melakukan monitoring pada areal pasca kebakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis kondisi kesehatan areal hutan bekas terbakar di TNGC pada berbagai klaster plot dan (2) menganalisis perbedaan kondisi kesehatan areal dengan frekuensi terbakar yang berbeda serta perbedaan kondisi kesehatan areal yang terbakar dan tidak terbakar. Pengamatan kondisi kesehatan hutan di TNGC dilakukan dengan pengukuran dampak kebakaran terhadap vegetasi menggunakan metode Forest Health Monitoring dengan menggunakan tiga indikator, yaitu produktivitas, biodiversitas, dan kondisi tajuk. Jumlah klaster plot yang dibangun yaitu empat klaster plot pada areal terbakar dan satu klaster plot di areal tidak terbakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak kebakaran hutan lebih rendah pada areal 1 kali terbakar dibandingkan pada areal lebih dari 5 kali terbakar. Secara keseluruhan, areal tidak terbakar menunjukkan kondisi kesehatan yang lebih baik dibandingkan areal bekas terbakar. Upaya pemulihan ekosistem perlu dilakukan dengan menanam jenis asli yang cocok dengan kondisi lahan di Blok Pajaten dan memiliki daya adaptasi terhadap api dan perlu dilakukan penanaman jenis yang dapat dimanfaatkan sebagai sekat bakar hijau di Blok Gibug.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Cara Mengutip
Dewi ASI, Putra EI, Haneda NF. 2022. KESEHATAN AREAL HUTAN PASCA KEBAKARAN DI TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI, KUNINGAN, JAWA BARAT. Buletin Kebun Raya 25(3): 131-141. https://doi.org/10.55981/bkr.2022.803

Referensi

  1. Abimanyu B, Safe’i R, Hidayat W. 2019. Analisis kerusakan pohon di Hutan Kota Stadion Kota Metro Provinsi Lampung. Jurnal Hutan Pulau-Pulau Kecil 3(1):1–12. doi:10.30598/jhppk.2019.3.1.1.
  2. Anwar PS, Safe’i R, Darmawan A, Kaskoyo H. 2021. Pemetaan geographic information system (GIS) kerusakan pohon pada berbagai fungsi hutan di Provinsi Lampung. Jurnal Hutan Pulau-Pulau Kecil 5(1): 56–67. doi:10.30598/jhppk.2021.5.1.56.
  3. Arwanda ER, Safe’i R, Kaskoyo H, Herwanti S. 2021. Identifikasi kerusakan pohon pada Hutan Tanaman Rakyat PIL, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. Agro Bali: Agricultural Journal 4(3): 351–361. doi:10.37637/ab.v4i3.746.
  4. de Bano F, Daniel G, Peter F. 1998. Fire’s Effect On Ecosystems. John Wiley & Sons Inc., New York.
  5. Bratawinata A. 2001. Ekologi Hutan Hujan Tropis dan Metoda Analisis Hutan. Departeman Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Indonesia Timur, Makassar.
  6. [BTNGC] Balai Taman Nasional Gunung Ceremai. 2022. Laporan Tahunan Tahun 2021. BTNGC, Kuningan.
  7. Buliyansih A. 2005. Penilaian dampak kebakaran terhadap makrofauna tanah dengan metode forest health monitoring (FHM). Skripsi, Departemen Silvikultur, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  8. Cline SP. 1995. FHM: Environmental Monitoring and Assessment Program. U.S Environmental Protection Agency, Office of Research and Development, Wahington DC.
  9. Damayanti D, Bintoro, Santoso. 2017. Permudaan alami hutan di Satuan Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Kuala Penet Taman Nasional Way Kambas. Jurnal Sylva Lestari 5(1): 92–104.
  10. Darmansyah R. 2014. Penilaian kondisi kesehatan tegakan di areal pasca tambang PT Antam Tbk UBPE Pongkor, Jawa Barat. Skripsi, Departemen Silvikultur, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  11. Doria C, Safe’i R, Iswandaru D, Kaskoyo H. 2021. Analisis kesehatan hutan repong damar berdasarkan indikator produktivitas. Jurnal Hutan Pulau-Pulau Kecil 5(1): 14–27. doi:10.30598/jhppk.2021.5.1.14.
  12. Fadlillah N. 2017. Pengendalian kebakaran hutan oleh masyarakat peduli api (MPA) Taman Nasional Gunung Ciremai. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  13. Gunawan H. 2015. Suksesi sekunder hutan terganggu bekas perambahan di Taman Nasional Gunung Ciremai, Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia 1(7): 1591–1599. DOI: 10.13057/psnmbi/m010709
  14. Hadiprasetya Y. 2009. Identifikasi faktor penyebab kebakaran hutan dan upaya penanggulangannya di Taman Nasional Gunung Ciremai, Jawa Barat. Skripsi, Departemen Silvikultur, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  15. Haikal, Safe’i R, Kaskoyo H, Darmawan A. 2020. Pentingnya pemantauan kesehatan hutan dalam pengelolaan hutan kemasyarakatan (studi kasus HKm Beringin Jaya yang dikelola oleh KTH Lestari Jaya 8). Jurnal Hutan Pulau-Pulau Kecil 4(1): 31–43. doi:10.30598/jhppk.2020.4.1.31.
  16. Irni J. 2021. Sensitivitas metode pengukuran keanekaragaman jenis di Cikabayan Bogor. Jurnal Ilmiah Rhizobia 3(1): 19–26. doi:10.36985/rhizobia.v10i1.461.
  17. [ITTO] Indonesian Tropical Timber Organization. 2001. Forest Health Monitoring to Monitor the Sustainability of Indonesian Tropical Rain Forest. Volume ke-I. ITTO-SEAMEO BIOTROP, Bogor.
  18. Karyaningsih I, Sulistyoso, Hidayat I. 2016. Keanekaragaman satwa pada areal pasca kebakaran di Hutan Bintangot Taman Nasional Gunung Ciremai. Wanaraksa 10(10): 6–15.
  19. Kuswandi R. 2017. Model pertumbuhan tegakan hutan alam bekas tebangan dengan sistem tebang pilih di Papua. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan 11(1): 45–56. doi:10.20886/jpth.2017.11.1.45-56.
  20. Mangold R. 1997. Forest Health Monitoring: Field Methods Guide. USDA Forest Service, Asheville NC.
  21. Mawazin, Subiakto A. 2013. Keanekaragaman dan komposisi jenis permudaan alam hutan rawa gambut bekas tebangan di Riau. Jurnal Rehabilitasi Hutan 1(1): 59–73.
  22. Nadhifah PAA. 2020. Potensi kebakaran di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Skripsi, Departemen Silvikultur, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  23. Nahlunnisa H, Zuhud EAM, Santosa Y. 2016. Keanekaragaman spesies tumbuhan di areal nilai konservasi tinggi (NKT) perkebunan kelapa sawit Provinsi Riau. Media Konservasi 21(1): 91–98.
  24. Nursoleha P, Banowati E, Parman S. 2014. Zonasi tingkat kerawanan kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) berbasis sistem informasi geografis (SIG). Geo Image 3(1): 1–6.
  25. Pertiwi D, Safe’i R, Kaskoyo H, Indriyanto. 2019. Identifikasi kondisi kerusakan pohon menggunakan metode forest health monitoring di Tahuran War Provinsi Lampung. Jurnal Perennial 15(1): 1–7.
  26. Pratiwi L, Safe’i R. 2018. Penilaian vitalitas pohon jati dengan forest health monitoring di KPH Balapulang. Ecogreen 4(1): 9–15.
  27. Putra EI. 2004. Pengembangan metode penilaian kesehatan hutan alam produksi. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  28. Putri KP, Supriyanto, Syaufina L. 2016. Penilaian kesehatan sumber benih Shorea spp. di KHDTK Haurbentes dengan metode forest health monitoring. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 13(1): 37–48.
  29. Rachmadiyanto AN, Hariri MR, Primananda E, Suhatman A, Kuswara U. 2021. Penilaian kesehatan 12 pohon ikonis dan bernilai sejarah di Kebun Raya Bogor. Buletin Kebun Raya. 24(3): 104–116. doi:10.14203/bkr.v24i3.745.
  30. Rasyid F. 2014. Permasalahan dan dampak kebakaran hutan. Jurnal Lingkar Widyaiswara 1(4): 47–59.
  31. Rochmah SF, Safe’i R, Bintoro A, Kaskoyo H. 2020. Analisis produktivitas sebagai salah satu indikator kesehatan hutan (studi kasus pada hutan rakyat jadi di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung). Jurnal Hutan Pulau-Pulau Kecil 4(2): 204–215. doi:10.30598/jhppk.2020.4.2.204.
  32. Rusdiana O, Amalia RF. 2012. Kesesuaian lahan Pinus merkusii Jungh et de Vriese pada areal bekas tegakan Tectona grandis Linn. F. Jurnal Silvikultur Tropika 3(3): 174–181.
  33. Safe’i R. 2005. Penilaian areal hutan bekas terbakar berdasarkan metode fire severity dan forest health monitoring. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  34. Safe’i R, Supriyanto, Sundawat L. 2013. Pengembangan metode penilaian kesehatan hutan rakyat sengon (Falcataria Moluccana (Miq.) Barneby & J.W. Grimes). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 12(3): 175–187.
  35. Safe’i R, Indriani Y, Darmawan A, Kaskoyo H. 2019. Status pemantauan kesehatan hutan yang dikelola oleh kelompok tani hutan SHK Lestari: studi kasus kelompok tani hutan Karya Makmur I Desa Cilimus, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Jurnal Silva Tropika 3(2): 185–198.
  36. Safe’i R, Latumahina F, Dewi BS, Ardiansyah F. 2021. Short communication: assessing the state and change of forest health of the proposed arboretum in Wan Abdul Rachman Grand Forest Park, Lampung, Indonesia. Biodiversitas 22(4): 2072–2077. doi:10.13057/biodiv/d220456.
  37. Sawen D, Muin MA, Susilowati. 2020. Respon produksi rumput bede (Brachiaria decumbens) akibat perlakuan hormon dekamon pada berbagai frekuensi penyemprotan Gandasil D. Pastura 9(2): 55. doi:10.24843/Pastura.2020.v09.i02.p01.
  38. Sufardi. 2019. Pengantar Nutrisi Tanaman. Syiah Kuala University Press, Banda Aceh.
  39. Supriyanto, Iskandar T. 2018. Penilaian kesehatan kebun benih semai Pinus merkusii dengan metode FHM (forest health monitoring) di KPH Sumedang. Jurnal Silvikultur Tropika 9(2): 99–108.
  40. Sutomo, Hasanbahri S. 2008. Dampak bencana awan panas erupsi Merapi tahun 2006 terhadap hutan pinus di Wilayah Kaliadem Yogyakarta menggunakan model non metric multidimensional scalling serta respon dan harapan pemulihannya. Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana 3(1): 1–8.
  41. Syaufina L. 2008. Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia: Perilaku Api, Penyebab, dan Dampak Kebakaran. Bayumedia Publishing, Malang.
  42. Tsani MK, Safe’i R. 2018. Identifikasi tingkat kerusakan tegakan pada Kawasan Pelatihan Gajah Taman Nasional Way Kambas. Jurnal Hutan Tropis 5(3): 215–221. doi:10.20527/jht.v5i3.4788.

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama